April 24, 2017

Kasus Penipuan melalui Pemalsuan Identitas di Internet

Kasus penipuan dapat terjadi dimana saja, salah satu nya melalui jejaring sosial seperti hal nya Facebook. Telah terjadi kasus pemalsuan indentitas yang dilakukan oleh seorang pria yang berinisial R.A yang menikahi seseorang berinisial M.U. Awal pertemuan mereka terjadi di Facebook dan R.A yang ternyata bergender lelaki mengaku dirinya bernama F.A.O yang bergender perempuan kepada M.U. Mereka berdua melakukan pertemuan dan akhirnya menikah.

Hingga 6 bulan lama nya M.U belum menyadari bahwa R.A adalah seorang lelaki karena beberapa penyebab. Untuk lebih jelasnya mengenai kasus ini, Dapat kita ketahui melalui penjelasan yang berada pada web ini : http://akuindonesiana.wordpress.com/2011/04/03/profile-facebook-dan-pribadi-fransiska-anastasya-oktaviany/ dan saya juga menemukan gambar account facebook R.A dengan nama inisial F.A.O yang saya search di google pict :

Menurut pendapat saya mengenai kasus pemalsuan indentitas tersebut, sebaiknya kita harus bisa lebih berhati-hati terhadap komunikasi yang kita lakukan melalui jejaring sosial seperti hal nya facebook, twitter dan lain sebagainya. Pemalsuan indentitas di facebook  yang melibatkan hubungan antar gender tentu akan sangat merugikan. Apabila seseorang awal nya hanya melakukan keisengan dengan memalsukan indentitas gender nya di facebook , berhubungan dengan orang lain lalu setelah beberapa lama ia mempunyai perasaan terhadap orang lain tersebut yang ternyata bergender sama dengan nya (seperti hal nya dapat kita ketahui melalui kasus R.A dan M.U ini) tentu akan melibatkan kerugian bagi orang lain tersebut atau bahkan bagi dirinya sendiri karena mempunyai perasaan yang menyimpang. Bahkan dilihat dari kasus ini, sudah sampai dibawa ke ranah hukum.

Maka dari itu, saran saya apabila kita melakukan komunikasi melalui jejaring sosial terlebih kepada seseorang yang belum pernah kita temui sebelumnya, sebaiknya jangan terlalu mempercayai informasi-informasi yang diberikan seseorang tersebut begitu saja. Kita harus bisa mencari tahu lebih dalam apakah informasi tersebut benar atau tidak. :)





Quinque BSI

Author & Editor

Sebuah kelompok belajar dari BSI Cikarang

0 komentar:

Posting Komentar