Contoh Kasus
Data Forgery
Posted on December 15,
2013 by Data Forgery
Dunia perbankan melalui
Internet (e-banking) Indonesia, dikejutkan oleh ulah seseorang bernama Steven
Haryanto, seorang hacker dan jurnalis pada majalah Master Web. Lelaki asal
Bandung ini dengan sengaja membuat situs asli tapi palsu layanan Internet
banking Bank Central Asia, (BCA). Steven membeli domain-domain dengan nama
mirip http://www.klikbca.com (situs asli Internet banking BCA), yaitu domain
http://www.klik-bca.com,www.kilkbca.com, http://www.clikbca.com,
http://www.klickca.com. Dan http://www.klikbac.com. Isi situs-situs plesetan
inipun nyaris sama, kecuali tidak adanya security untuk bertransaksi dan adanya
formulir akses (login form) palsu. Jika nasabah BCA salah mengetik situs BCA
asli maka nasabah tersebut masuk perangkap situs plesetan yang dibuat oleh
Steven sehingga identitas pengguna (user id) dan nomor identitas personal (PIN)
dapat di ketahuinya
Modus:
Modusnya sangat sederhana, si hacker memfotokopi tampilan
website Bank BCA yang seolah-olah milik
BCA Tindakan tersebut dilakukan untuk mengecoh nasabah sehingga pelaku dapat
mengambil identitas nasabah.
Modus lainnya yang juga menggunakan situs palsu adalah
penipuan lewat situs-situs tertentu.
“Yang pernah terjadi adalah sebuah situs porno Triple X
membuat penawaran, jika ingin masuk dan melihat gambar syur yang mampu
menaikkan adrenalin silahkan melakukan registrasi dan transfer biaya sebesar
Rp. 10.000,- lewat BCA.
Surat Steven Haryanto ke BCA 6 Juni 2001
Dear BCA,
Dengan ini saya:
Nama: Steven Haryanto
Alamat: (dihapus-red.), Bandung 40241
Pembeli domain-domain internet berikut:
WWWKLIKBCA.COM
KILKBCA.COM
CLIKBCA.COM
KLICKBCA.COM
KLIKBAC.COM
Melalui surat ini saya secara pribadi dan tertulis
menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya. Saya menyesal dan mengakui telah
menimbulkan kerugian kepada pihak BCA dan pihak pelanggan yang kebetulan masuk
ke situs palsu tersebut. Namun saya menjamin bahwa saya tidak pernah dan tidak
akan menyalahgunakan data tersebut. Bersama ini pula data user saya serahkan
kepada BCA. Sejauh pengetahuan saya, data ini tidak pernah bocor ke tangan
ketiga dan hanya tersimpan dalam bentuk terenkripsi di harddisk komputer
pribadi saya. Mohon BCA segera menindaklanjuti data ini.
Dengan ini juga saya ingin menjelaskan bahwa perbuatan ini
berangkat dari rasa keingintahuan saja, untuk mengetahui seberapa banyak orang
yang ternyata masuk ke situs plesetan tersebut. Tidak ada motif kriminal sama
sekali. Alasan nyatanya, saya bahkan memajang nama dan alamat asli saya di
domain tersebut, dan bukan alamat palsu. Sebab sejak awal pembelian saya memang
tidak berniat mencuri uang dari rekening pelanggan.
Saya tidak pernah menjebol, menerobos, atau mencoba
menerobos sistem jaringan atau keamanan milik BCA/Internet Banking BCA.
Melainkan, yang saya lakukan yaitu membeli beberapa domain plesetan dengan uang
saya sendiri, dan menyalin halaman indeks dan halaman login http://www.klikbca.com
ke server lain. Itu tetap suatu kesalahan, saya akui.
Saya tidak pernah mengkopi logo KlikBCA atau mengubahnya.
Semua file situs-situs gadungan, berasal dari server aslinya di
http://www.klikbca.com/. yang dilihat pemakai, kecuali file halaman depan dan
halaman login.
Saya betul-betul mengharapkan apa yang telah saya perbuat
ini LEBIH BERDAMPAK AKHIR POSITIF KETIMBANG NEGATIF. Para pemakai dapat terbuka
masalahnya dan menjadi lebih sadar akan isu keamanan ini. Ingat iklan Internet
Banking Anda? “Pengamanan berlapis-lapis. SSL 128 bit… Disertifikasi oleh
Verisign…Firewall untuk membatasi akses… Userid dan PIN.” Apakah seseorang
harus menciptakan teknologi canggih, menyewa hacker jempolan, menjebol semua
teknologi pengaman itu untuk memperoleh akses ke rekening pemakai? Tidak. Yang
Anda butuhkan hanyalah 8 USD. Ironis memang.
Masalah TYPO SITE adalah MASALAH FUNDAMENTAL
domain.com/.net/.org yang tidak mungkin dihindari (kita dapat melihat database
whois untuk melihat betapa banyaknya domain plesetan-plesetan yang dibeli pihak
ketiga). Kebetulan dalam percobaan saya ini adalah klikbca.com. Semua
situs-situs online sebetulnya terancam akan masalah ini, yaitu masalah
pembelian domain salah ketik. Saat ini saya sendiri telah/akan terus berusaha
untuk menjernihkan masalah ini kepada khalayak ramai dan tidak bermaksud sama
sekali merugikan pihak BCA maupun customernya. Semua domain plesetan akan saya
serahkan kepada BCA tanpa perlu BCA mengganti biaya pendaftaran. Itu tidak saya
harapkan setimpal dengan kerugian yang mungkin telah saya timbulkan, tapi hanya
untuk menunjukkan rasa penyesalan dan permohonan maaf saya.
Demikian surat ini dibuat. Saya lampirkan juga kepada media
massa sebagai permohonan maaf kepada publik dan akan saya taruh di situs
master.web.id dan situs lain sebagai pengganti artikel sebelumnya yang telah
diminta secara baik-baik oleh BCA untuk diturunkan.
Saya juga memohon kebijaksanaan para netter dan pembaca
untuk tidak mengacuhkan forward email yang beredar dan bernada miring. Seperti
yang saya jelaskan inilah yang terjadi dan tidak pernah ada penyalahgunaan data
atau pencurian.
0 komentar:
Posting Komentar